Zaman es
sudah berlalu puluhan ribu tahun yang lalu. Saat itu permukaan Bumi
masih dalam keadaan gelap. Penyebab terjadinya zaman es salah satunya
adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa
planet bumi.
Zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Tapi tumbuhan sudah ada dizaman itu dan kii sudah punah. Kepunahan terjadi akibat panasnya cahaya matahari. Hanya sedikit tumbuhan yang bisa selamat dalam kondisi dingin ke panas dan berusia puluhan ribu tahun zaman kini.
Namun ternyata tidak!
Zaman es diperkirakan masih terjadi di goa-goa terdalam di “Negari Tirai Bambu” China. Tersembunyi di dalam goa, fragmen dari zaman es Bumi masih selamat. Walaupun tidak ada mammoth yang masih selamat, tetapi sebuah tumbuhan kecil yang merepresentasikan 30.000 tahun lalu diperkirakan masih ada.
Peneliti dari Chinese Academy of Science dan Natural History Museum Inggris menyatakan telah mengidentifikasi tujuh spesies jelatang dari Provinsi Guaxi dan Yunnan.
Jelatang atau dalam bahasa Inggris disebut poison ivy adalah jenis tumbuhan berbulu halus yang bisa menyebabkan gatal di kulit.
Seharusnya di kedua provinsi tersebut terdapat tumbuhan tropis.
Namun, tujuh spesies yang ditemukan tidak mirip dengan tumbuhan tropis.
Jelatang tersebut ditemukan di tempat-tempat gelap, di mana jarang ada sinar matahari.
Fakta yang ada, kemungkinan jelatang untuk bisa hidup di kegelapan hanya 0,02 persen.
Hal ini sangat tidak mungkin terjadi di zaman sekarang ini sehingga kemungkinan zaman es masih berlangsung di goa tersebut.
Lingkungan yang memungkinkan jelatang macam ini bisa hidup adalah pada zaman es.
Goa dan jelatang ini merupakan sisa-sisa dari kehidupan zaman es yang masih ada di planet ini.
Selain itu, ada kemungkinan lainnya yang memungkinkan hal ini terjadi, yaitu evolusi pada jelatang.
Akan tetapi, umur dari goa tersebut hanya satu juta tahun yang berarti bahwa evolusi pada jelatang terjadi sangatlah cepat.
Pada masa kini, Jelatang atau Poison Ivy ialah tumbuhan yang berbahaya karena memiliki racun.
Jika terkena bulu-bulunya maka akan terjadi iritasi kulit yang sangat parah. Mungkin karena pertahanan hidup seperti inilah spesies ini dapat bertahan.
Peneliti mengatakan bahwa ini adalah contoh evolusi yang sangat cepat, mereka akan meneliti hal ini secepatnya. (Natgeo)
Zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Tapi tumbuhan sudah ada dizaman itu dan kii sudah punah. Kepunahan terjadi akibat panasnya cahaya matahari. Hanya sedikit tumbuhan yang bisa selamat dalam kondisi dingin ke panas dan berusia puluhan ribu tahun zaman kini.
Namun ternyata tidak!
Zaman es diperkirakan masih terjadi di goa-goa terdalam di “Negari Tirai Bambu” China. Tersembunyi di dalam goa, fragmen dari zaman es Bumi masih selamat. Walaupun tidak ada mammoth yang masih selamat, tetapi sebuah tumbuhan kecil yang merepresentasikan 30.000 tahun lalu diperkirakan masih ada.
Peneliti dari Chinese Academy of Science dan Natural History Museum Inggris menyatakan telah mengidentifikasi tujuh spesies jelatang dari Provinsi Guaxi dan Yunnan.
Jelatang atau dalam bahasa Inggris disebut poison ivy adalah jenis tumbuhan berbulu halus yang bisa menyebabkan gatal di kulit.
Seharusnya di kedua provinsi tersebut terdapat tumbuhan tropis.
Namun, tujuh spesies yang ditemukan tidak mirip dengan tumbuhan tropis.
Jelatang tersebut ditemukan di tempat-tempat gelap, di mana jarang ada sinar matahari.
Fakta yang ada, kemungkinan jelatang untuk bisa hidup di kegelapan hanya 0,02 persen.
Hal ini sangat tidak mungkin terjadi di zaman sekarang ini sehingga kemungkinan zaman es masih berlangsung di goa tersebut.
Lingkungan yang memungkinkan jelatang macam ini bisa hidup adalah pada zaman es.
Goa dan jelatang ini merupakan sisa-sisa dari kehidupan zaman es yang masih ada di planet ini.
Selain itu, ada kemungkinan lainnya yang memungkinkan hal ini terjadi, yaitu evolusi pada jelatang.
Akan tetapi, umur dari goa tersebut hanya satu juta tahun yang berarti bahwa evolusi pada jelatang terjadi sangatlah cepat.
Pada masa kini, Jelatang atau Poison Ivy ialah tumbuhan yang berbahaya karena memiliki racun.
Jika terkena bulu-bulunya maka akan terjadi iritasi kulit yang sangat parah. Mungkin karena pertahanan hidup seperti inilah spesies ini dapat bertahan.
Peneliti mengatakan bahwa ini adalah contoh evolusi yang sangat cepat, mereka akan meneliti hal ini secepatnya. (Natgeo)