Muslim Jerman Jadi Target Pembunuhan Kelmpok Neo-Nazi
Harian yang berbasis di Munich itu menambahkan, grup tersebut sudah menyusun susunan 88 idenditas yang bakal menjadi incaran serangan, termasuk elemen Jerman keturunan Turki, perwakilan Muslim, bersama elemen badan legistatif Jerman.
Ketua Dewan Pusat Muslim Jerman, Aiman Mazyek, sebelumnya mengecam pemerintah Jerman akibat sudah menutup alat penglihat di aksi-aksi horor neo-Nazi selama bertahun-tahun, di antaranya pembunuhan neo-Nazi terhadap seorang cewek berjilbab asal Mesir, serangan pembakaran terhadap kediaman elemen Turki dan masjid-masjid,dan serangan materi terhadap cewek Muslim yang mengenakan jilbab.
Mazyek mengatakan, organisasinya sudah meminta perlindungan penjaga keamanan akan melindungi rumah ibadat dan sentral kebudayaan Islam, bersama pengawal individu belah Muslim Jerman terkemuka yang juga dapat menjadi incaran serangan horor grup neo-Nazi.
Ia menyatakan kekhawatirannya keselamatan sentral publik Muslim dan famili para pemimpin Muslim terkemuka Jerman.
Mazyek berulang kali mengeritik pemerintah beraliran pusat-kanan pimpinan Kanselir Angela Merkel, akibat menolak akan mengatasi masalah kejahatan neo-Nazi selama pembicaraan formal dengan publik Muslim di negeri itu.
Polisi sejauh ini sudah menangkap 2 tersangka yang diyakini elemen organ teroris neo-Nazi yang terlibat di pembunuhan setidaknya 10 orang. Dalam sebuah video, yang tampaknya bakal dikirim ke alat Jerman, para tersangka teroris itu mengklaim sudah membunuh 8 anak adam etnik Turki, seorang etnik Yunani, dan seorang opsir penjaga keamanan sekitar tahun 2000-2007.
Majalah Jerman, Der Spiegel, melaporkan, ekstremis sisi daksina itu juga mengklaim di film itu bertanggung balas akan sejumlah perampokan bank dan serangan bom pasak di Cologne tahun 2004, yang menghancurkan sebuah rute yang dihuni umumnya elemen Turki dan Kurdi. Menteri Dalam Negeri Jerman, Hans-Peter Friedrich, Senin, mengatakan, “Sepertinya kami lagi menghadapi wujud terkini terorisme bermula ekstremis sisi kanan.” (Mel/Abna.ir/ddhongkong.org).*